Drie'22
Sebuah Perjalanan Hidup
Sabtu, 13 Oktober 2012
Rabu, 18 Juli 2012
Toleransi
Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang
melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda
atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya
adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat
mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya Istilah toleransi juga digunakan dengan
menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak
kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum liberal maupun konservatif.
Membangun
Toleransi
Toleransi yang selama ini kita pahami adalah menghargai seseorang
berdasarkan Hak Asasi Manusianya, hanya saja hal ini menjadi bias kalau kita
tidak memiliki fondasi dalam aplikasi dari toleransi ini. Selain itu, kita
terbuai dengan hal-hal formal yang sering menguntungkan pihak-pihak tertentu
saja—hanya orang yang memegang kekuasaan atau memiliki dollar lebih yang bisa
mendapatkan toleransi, yang kemudian kita dihadapkan pada masalah tanpa esensi.
Selama ini kita kehilangan pijakan dalam memanifestasikan toleransi ini dalam
kehidupan bermasyarakat. Inilah mengapa kita perlu mematrikan ketiga unsur
penting sebagai landasan, hal itu adalah Agama, Adat dan Aturan Formal. Ketiga
hal inilah yang mungkin digambarkan oleh Ahmad Wahib dalam kalimatnya “Aku bukan nasionalis, bukan katolik, bukan sosialis.
Aku bukan buddha, bukan protestan, bukan westernis. Aku bukan komunis, aku
bukan humanis. Aku adalah semuanya. Mudah-mudahan inilah yang disebut muslim.
Aku ingin bahwa orang memandang dan menilaiku sebagai suatu kemutlakan tanpa
manghubung-hubungkan dari kelompok mana saya termasuk serta dari aliran apa
saya berangkat”. Kita dihadapkan pada suatu peningkatan kualitas diri secara universal untuk dapat mematrikan sekaligus melaksanakan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat—karena apa yang ada, baik disetiap ajaran agama, Adat, maupun aturan-aturan formal pada hakekatnya adalah untuk membawa pada kehidupan madani tanpa menseparatiskan seseorang atau sekelompok orang. Ini adalah landasan awal dari setiap perbuatan yang mengatasnamakan toleransi dan hal-hal baik lainnya.
Seharusnya musuh dan hal yang paling tidak patut kita kaitkan dengan toleransi adalah tentang sesuatu yang mudarat—kalau sekarang kita dihadapkan pada kasus korup, maka hal itulah yang sangat tidak patut mendapat toleransi, karena efeknya mencakup kemaslahatan masyarakat. Hal ini tentunya membutuhkan pengertian bahwa setiap manusia yang ada di Negara ini harus terus meningkatkan kualitas hidup—yang kaya membantu meningkatkan kualitas hidup yang miskin, yang memiliki pendidikan tinggi menularkan kepintarannya, yang memiliki kekuasaan tidak berpikiran untuk melanggengkannya sampai akhir hayat. Seperti yang dituliskan oleh ahmad wahib bahwa “Bagiku dalam bekerja itu harus terjamin dan diperjuangkan dua hal : Penghasilan harus meningkat dan Pengalaman dan pengetahuan harus terus bertambah”. Semua didasarkan pada peningkatan kehidupan manusia.
Membangun toleransi ini sendiri tidak akan berjalan tanpa pemahaman dan prinsip kepercayaan yang harus mulai dibangun. Terlalu naïf rasanya kalau kita mengimpikan bangsa besar ini akan berkembang kalau hal tersebut di atas tidak dilakukan—karena keadaan kritis yang terjadi di Indonesia saat ini merupakan akibat dari hilangnya kepercayaan dan dukungan bahwa Indonesia dapat mencapai “adil dan makmur”.
Toleransi sebagai Nilai dan Norma
Toleransi dalam pengertian yang telah disampaikan, yang
merupakan keyakinan pokok (akidah) dalam beragama, dapat kita jadikan sebagai
nilai dan norma. Kita katakan sebagai nilai karena toleransi merupakan gambaran
mengenai apa yang kita inginkan, yang pantas, yang berharga, yang dapat
mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu.
Dan nilai (toleransi) akan sangat mempengaruhi kebudayaan dan
masyarakat. Demikian juga toleransi, dapat kita jadikan suatu norma, yaitu
suatu patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan
seseorang menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu akan dinilai
orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang.
Karena toleransi sudah kita jadikan nilai dan norma, dan juga
menyangkut sifat dan sikap untuk menghargai pendirian, pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan dan kelakuan, dan lain-lain yang berbeda bahkan
bertentangan dengan pendirian sendiri, maka sifat dan sikap sebagai nilai dan
norma itu mesti disosialisasikan. Maknanya, ialah proses memelajari norma,
nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan
partisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.
Sifat dan sikap toleran ini perlu disosialisasikan, agar setiap
individu mampu mengamalkan dalam kehidupan nyata di masyarakat luas. Dalam
lingkungan keluarga, kehidupan yang toleran harus disosialisasikan sejak dini
terhadap anggota keluarga (anak-anak). Dan inilah yang menjadi sosialisasi
dasar dalam kehidupan umat manusia, yang dari padanya dikembangkan sosialisasi
lebih lanjut sebagai follow-up.
Hidup beragama yang toleran sekaligus menjadi sikap dasar dalam
kehidupan sosial masyarakat, yang selalu disosialisasikan dalam tingkat rumah
tangga, merupakan sosialisasi primer, dan sosialisasi sekunder terjadi sesudah
sosialisasi primer itu terjadi. Dan sesungguhnya sosialisasi primer itu
merupakan dasar bagi sosialisasi sekunder. Jika yang berperan dalam sosialisasi
primer adalah seluruh keluarga dalam rumah tangga, maka yang berperan dalam
sosialisasi sekunder adalah luar rumah tangga, yang dalam kehidupan sekarang
ini adalah arena pembelajaran sekolah.
Di sekolah kita mendapatkan bekal pengetahuan, kemampuan untuk
berpikir, kemampuan untuk dapat hidup dalam kehidupan sosial yang lebih luas,
mengenal negara, undang-undang, aturan agama dan kehidupan antarbangsa dan
lain-lain. Setelah pembelajaran formal di bangku sekolah selesai, sosialisasi
sekunder masih terus dilakukan dalam kehidupan yang lebih luas, kita harus
menyesuaikan diri dengan berbagai norma dalam kelompok kerja maupun masyarakat.
Ternyata sosialisasi terhadap sikap hidup toleran dalam berbagai
bidang kehidupan (agama dan lain-lain), baik primer maupun sekunder,
berlangsung seumur hidup karena kehidupan kita umat manusia dari hari ke hari
adalah kehidupan yang ditandai oleh penambahan pengetahuan, dan untuk itu kita
harus terus belajar, dan berusaha mencari sesuatu yang baru dalam kehidupan
berpengetahuan. Itulah maknanya bahwa sosialisasi terhadap kehidupan toleran
itu merupakan proses yang tak henti-hentinya, dan terus mencari dan mendapatkan
yang lebih baik. Terus berlangsung seumur hidup umat manusia.
SEJARAH KEPRAMUKAAN INDONESIA
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu
akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan
nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan
didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV
(Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia
Belanda).
Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan
membentuk manusia Indonesia
yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam
organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP
(Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP
(Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).
Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery
maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun
1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda
Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun
1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi
BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh
Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.
Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada
tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan
yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu
Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri
Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Menyadari
kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama
PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).
Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah.
Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia
akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti
yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo
menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan
menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada
tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena
Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai
satu-satunya badan di wilayah Indonesia
yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi
lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang
keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar
metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas
ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan
kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat
berkembang dari kota
ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan
di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat
kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani
maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka
mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini
terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa
Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966
Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama
pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka
Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul
maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka
Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di
dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan
pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan
pembangunan bangsa dengan berbagai instansi
terkait.
SEJARAH
KEPRAMUKAAN SEDUNIA
A. Riwayat hidup Baden
Powell
Lahir
tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama
powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika
Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan
kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak
ibunya.
b. Dari
kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga
dan lain-lainnya.
c.
Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik,
bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai
teman-temannya.
d.
Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang
berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan
melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung
bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan
kekurangan makan.
f.
Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu
milik Raja Dinizulu.
Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk
bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell
melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
Kemudian
dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak
berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8
hari.Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan
Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi
3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden
Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
B. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan
kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul
“Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain
yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki
dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi
kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh
istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala)
dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman
kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di
hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17
tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara
Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh
sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang
pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak
Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Tahun 1924 Jambore
II di
Ermelunden, Copenhagen, Denmark
Tahun 1929 Jambore III di
Arrow Park, Birkenhead, Inggris
Tahun 1933 Jambore
IV di Godollo, Budapest, Hongaria
Tahun 1937 Jambore
V di
Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
Tahun 1947 Jambore
VI di Moisson,
Perancis
Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
Tahun 1955 Jambore VIII di sutton
Park, Sutton Coldfild, Inggris
Tahun 1959 Jambore IX di
Makiling, Philipina
Tahun 1963 Jambore
X di
Marathon, Yunani
Tahun 1967 Jambore XI di
Idaho, Amerika Serikat
Tahun 1971 Jambore XII di
Asagiri, Jepang
Tahun 1975 Jambore XIII di
Lillehammer, Norwegia
Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor,
Iran tetapi dibatalkan
Tahun 1983 Jambore XV di
Kananaskis, Alberta, Kanada
Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract
Scout Park, Australia
Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
Tahun 1999 Jambore XIX di Chili,
Amerika Selatan
Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat
terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren,
beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai
tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro
Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia
dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan
Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang
berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris),
Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei
1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica,
Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri
bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab,
Afrika dan Amerika Latin.
TEKNIK MENDIRIKAN TENDA
a. Jenis Tenda
Ada beberapa jenis tenda misalnya :
· tenda camping,
· tenda café
b.
Tips memilih tenda
1. Tentukan tenda jenis apa yang kamu perlukan dan perkirakan berapa kapasitas yang dibutuhkan.
2. Cari bahan tenda terpal dengan bahan nylon pada bagian luarnya dan berbahan katun pada bagian dalamnya.
3. Usahakan lapisan luar dan dalam tenda mempunyai jarak terpisah yang jauh.
4. Carilah tenda yang mempunyai serambi pada bagian muka.
5. Carilah tenda yang memiliki dua pintu pada bagian sisinya.
6. Gunakan pasak tenda yang ringan dan kuat. Jangan lupa juga pilih tempat sewa tenda atau jual tenda yang menyediakan sesuai kebutuhan Anda.
c. Tips mencari tempat untuk mendirikan tenda
1. Tentukan tenda jenis apa yang kamu perlukan dan perkirakan berapa kapasitas yang dibutuhkan.
2. Cari bahan tenda terpal dengan bahan nylon pada bagian luarnya dan berbahan katun pada bagian dalamnya.
3. Usahakan lapisan luar dan dalam tenda mempunyai jarak terpisah yang jauh.
4. Carilah tenda yang mempunyai serambi pada bagian muka.
5. Carilah tenda yang memiliki dua pintu pada bagian sisinya.
6. Gunakan pasak tenda yang ringan dan kuat. Jangan lupa juga pilih tempat sewa tenda atau jual tenda yang menyediakan sesuai kebutuhan Anda.
c. Tips mencari tempat untuk mendirikan tenda
2. Buat sistem saluran air yang baik di
sekeliling tenda.
3. Hindarkan berkemah atau menggunakan terpal di
pinggir sungai, karena selain berisik dan banyak binatang juga bisa berbahaya
bila tiba-tiba air sungai meluap.
4. Usahakan tenda tetap dalam kondisi bersih,
karena kita pasti ingin tempat istirahat yang nyaman.
5. Taruh kantung tempat tenda terpal, pasak sisa
dan tempatnya di bagian dalam tenda, jadi bila pagi kita mencarinya akan mudah
diketemukan.
d. Langkah-Langkah Pendirian Tenda
1. Pilih lokasi untuk menempatkan tenda. Hindari daerah yang
tidak tingkat. Juga mempertimbangkan menempatkan tenda anatara beberapa pohon
untuk membantu menjaga angin dari situs menghancurkan tenda anda.Hapus setiap
puing atau batu dari daerah.
2.Tempatkan sepotong besar plastik atau terpal diatas daerah
dimana anda akan mendirikan tenda. Ini akan membantu menjaga kelembapan tanah
dari merembes ke dalam tenda.
3. Dukungan merakit batang. Tergantung pada jenis dan gaya tenda jumlah batang
bervarieasi. Mengumpulkan semua batang sebelum pindah ke langkah berikutnya.
4. Slide batang melalui saku ditenda. Dalam kebanyakan kasus
batang ini akan pergi dari atas tenda untuk membentuk setengah lingkaran.
Lengkapi mengangkat tenda dengan mengamankam ujung batang kedalam lubang atau
soket yang disediakan didekat sudut-sudut bagian bawah tenda.
5. Mengamankan tenda ditempat memalu taruhan ke
tempat-tempat yang sesuai. Kebanyakan tenda memiliki lubang atau ikatan yang
harus di gunakan untuk jangkar tenda.
TANDA-TANDA ALAM
TANDA-TANDA ALAM
Pramuka adalah juga pecinta alam
lalu saking cintanya maka harus mengenal tentang alam dan tanda-tandanya.
Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah
:
- Kabut
Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap
air di udara dan brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada
pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.Langit yang
ditutupi awan kemudian meulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik.Apabila
ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung
akan turun hujan.
2. Awan
Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun
hujan yang deras.
3. Matahari
Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan
yang kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan terang dan
bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang
bertanda cuaca baik, apabila warna merah dicampuri garis kekuning-kuningan
bertanda hujan lebat.
Apabila matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange
bertanda ada hujan, apabila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan
bertanda baik, warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang
cukup kencang.
4. Bintang
Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka
pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca
kurang baik/buruk.
5. Bulan
Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila
bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.
Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak
ada ketentuan cuaca pada hari itu.
6. Binatang
Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada
hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan
yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :
1.
Laba-laba
Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya
apabila cuaca baik.
2. Semut
Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka
keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.
3. Lebah
Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh
dari sarangnya/peternakan.
4. Lalat
Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding,
sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.
5. Nyamuk
Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka
berarti akan turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun
bertanda cuaca baik.
Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang
bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
6. Cacing
Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun,
berarti akan turun hujan.
7. Lintah
Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam
gelas berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air,
maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas
bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia
akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan
sekeras-kerasnya.
8. Siput
Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca
buruk akan merayap dengan cepat.
9. Ikan
Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
9. Katak
Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan
duduk di tepi kolam.
Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak
menyanyi maka cuaca buruk akan datang.
10. Ayam
Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka
akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka
selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
11. Bebek / Angsa
Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi
lemak), apabila cuaca akan buruk.
12. Burung Kepinis
Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga
tinggi pula terbangnya.
Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari
sarangnya.
13. Kambing
Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang
lebih jauh daripada ketika cuaca baik.
14. Kelelawar
Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam
hari itu.
Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
15. Asap
Bila asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada
hari itu akan tetap baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah
maka cuaca akan buruk.Burung
16. Gagak
Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas
sarangnya.
Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :
1. Kucing akan
duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang
dibasahi dengan mulutnya.
2. Bila anjing
menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
3. Burung-burung
membasahi bulunya dengan paruhnya.
4. Bila bau bunga
tercium semerbak sekali.
5. Burung-burung
laut terbang menuju daratan.
Dengan mengenali tanda tanda alam dan sekitar kita,
akan terasa jadi lebih dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan
. Semoga bermanfaat di suatu hari nanti.
Cara Berkemah
Jadi anggota Pramuka tapi gak pernah berkemah rasanya
tidaklah lengkap, karena penerapan metode pendidikan Kepramukaan salah
satunya melalui kegiatan berkemah. tujuan dan ssalah satu upaya
penerapaasaran kegiatan tentunya anda sudah mengenal betul. Namun demikian
banyak yang kurang memahami bagaimana tatacara berkemah yang baik. Adakalanya
bahkan memiliki resiko tinggi. Nah, bagaimana berkemah yang benar ?
Untuk
suatu perkemahan yang baik, pentahapan yang harus ditempuh adalah :
a.
Persiapan
1) Penentuan waktu,
tempat, tujuan dan biaya.
2) Pengadaan
peralatan, peninjauan lokasi.
3) Pemberitahuan dan
perijinan. ( Ijin Ortu dan Keamanan setempat)
4) Pembentukan
Panitia.
5) Membuat jadwal
kegiatan/ acara dan mempersiapkan acara pengganti bila situasi dan kondisi
cuaca berubah-ubah.
6) Memantapkan
kesiapan mental, fisik dan ketrampilan.
b.
Pelaksanaan
Kegiatan hendaknya sesuai rencana, dilaksanakan menurut
perkembangan keadaan dan diusahakan adanya acara pengganti atau tambahan,
serta faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan.
c.
Penyelesaian
Pembongkaran tenda-tenda, kebersihan lingkungan dan
pengecekan barang harus dilaksanakan secara tertib.
Syarat-syarat
memilih tempat berkemah adalah :
a.
Tanahnya rata atau sedikit miring berumput.
b. Ada pohon pelindung.
c. Ada saluran pengeringan
pembuangan air.
d.
Dekat sumber air.
e.
Terjamin keamanannya, terutama ancaman dari binatang buas, melata/ berbisa.
f.
Tidak terlalu dekat dengan kampung dan jalan raya.
g.
Tidak terlalu jauh dari pasar, pos kesehatan, pos keamanan.
h.
Hindari angin masuk ke dalam tenda, dengan cara didirikan tenda membujur
menurut mata angin.
|
Sejarah Bendera Merah Putih
Penggunaan dan arti warna Merah Putih di bumi
Indonesia
Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
Prapanca di dalam buku karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah.
Dalam sejarah Indonesia terbukti, bahwa Bendera Merah Putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kertanegara dari Singosari (1222-1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang memakai tahun 1216 Caka (1254 Masehi), menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya.
Prapanca di dalam buku karangannya Negara Kertagama mencerirakan tentang digunakannya warna Merah Putih dalam upacara hari kebesaran raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta di kerajaan Majapahit tahun 1350-1389 M.
Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta-kereta raja-raja yang menghadiri hari kebesaran itu bermacam-macam antara lain kereta raja puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah meja yang berwarna merah.
Atas dasar uraian itu, bahwa dalam kerajaan
Majapahit warna merah dan putih merupakan warna yang dimuliakan.
Dalam suatu kitab tembo alam Minangkabau yang
disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat ambar bendera alam
Minangkabau, berwarna Merah Putih Hitam. Bendera ini merupakan pusaka
peninggalan jaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke 14, ketika Maharaja
Adityawarman memerintah (1340-1347).
Warna Merah = warna hulubalang (yang menjalankan perintah)
Warna Putih = warna agama (alim ulama)
Warna Hitam = warna adapt Minangkabau (penghulu adat)
Warna merah putih dikenal pula dengan sebutan
warna Gula Kelapa. Warna Merah Putih disebut Gula Kepala tidak berarti “Merah”
lambing gula dan “Putih” lambing buah nyiur yang telah dikupas. Di Kraton Solo
terdapat pusaka berbentuk bemdera Merah Putih peninggalan Kyai Ageng Tarub,
putra Raden Wijaya, yang menurunkan raja-raja Jawa.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.
Dalam babat tanah Jawa yang bernama babab Mentawis (Jilid II hal 123) disebutkan bahwa Ketika Sultan Ageng berperang melawan negri Pati. Tentaranya bernaung di bawah bendera Merah Putih “Gula Kelapa”. Sultan Ageng memerintah tahun 1613-1645.
Juga di bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah
Putih, misalnya di Aceh, Palembang,
Maluku dan sebagainya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain.Pada umumnya
warna Merah Putih merupakan lambang keberanian, kewiraan sedangkan warna Putih
merupakan lambing kesucian.
MERAH
PUTIH DALAM ABAD XX
a. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kali dalam abad XX sebagai lambang kemerdekaan ialah di benua Eropa. Pada tahun 1922 Perhimpunan Indonesia Pengibarkan bendera Merah Putih di negeri Belanda dengan kepala banteng ditengah-tengahnya.
Tujuan perhimpunan Indonesia Merdeka semboyan
itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkan.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera ,erah Putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggers Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
SANG SAKA MERAH PUTIH DI BUMI INDONESIA MERDEKA
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangsaan Timur 56 (JL.Proklamasi) Jakarta, atas nama bangsa Indonesia. Sesaat kemudian bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera Merah Putih berkibar ntuk pertama kalinya di bumi Indonesia Merdeka.
a. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan siding yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
b. Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Denagn demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serntak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan serdadu colonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.
Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakartadisebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan.
Mulai tahun 1969 Bndera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar bendera Merah Putih kepala banteng.
Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung Partai Nasional Indonesia (PNI) yang mempunyai tujuan Indonesia Merdeka. PNI mengibarkan bendera Merah Putih kepala banteng.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera ,erah Putih sebagai bandera kebangsaan yaitu dalam Konggers Indonesia Muda di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia.
SANG SAKA MERAH PUTIH DI BUMI INDONESIA MERDEKA
Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangsaan Timur 56 (JL.Proklamasi) Jakarta, atas nama bangsa Indonesia. Sesaat kemudian bendera kebangsaan Merah Putih dikibarkan di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Bendera Merah Putih berkibar ntuk pertama kalinya di bumi Indonesia Merdeka.
a. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang dibentuk pada tanggal 9 Agustus 1945 mengadakan siding yang pertama dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945).
b. Dalam UUD 1945, Bab I, pasal I, ditetapkan bahwa Negara Indonesia ialah Negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 1945 pasal 35 ditetapkan pula bahwa bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah Putih. Denagn demikian itu, sejak ditetapkannya UUD 1945 , Sang Merah Putih merupakan bendera kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan ditetapkannya UUD 1945 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serntak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia, menegakkan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di bumi Indonesia. Pertempuran-pertempuran dengan serdadu colonial Belanda yang didukung oleh tentara sekutu berkobar di seluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda Indonesia gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. Karena pengorbanan mereka kini Sang Merah Putih tegak berkibar dibumi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka dan berlandaskan Pancasila.
Sang Merah Putih dikibarkan pada Hari Proklamasi tanggal 17 Agustus 45 di gedung Pegangsaan Timur 56 Jakartadisebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibarkan di tiang yang tingginya 17 m di depan Istana Merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan Hari Prokalamasi Kemerdekaan.
Mulai tahun 1969 Bndera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia.
Dalam sejarah perjuangan kemrdekaan Indonesia, Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ke tangan musuh, meskipun tentara colonial Belanda menduduki Ibukota Negara Republik Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)